Teknologi dan Ketergantungan
Kemajuan teknologi selalu berjalan beriringan dengan sejarah manusia dan selama ini teknologi terus berkembang ketingkat-tingkat yang lebih tinggi dan kompleks pada tataran teknik. Selama keberadaannya, teknologi selalu diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam bidang apapun. Dengan hadirnya teknologi ketengah-tengah kehidupan manusia dan dipergunakan secara terus menerus dirasa telah mengubah pandangan manusia tentang teknologi itu sendiri. Teknologi menjelma menjadi budaya. Karena terbiasa menggunakan dan dimanjakan oleh teknologi, nampaknya teknologi tidak lagi dianggap sebagai alat bantu, melainkan ia dipandang sebagai sebuah kebutuhan. Ketergantungan terhadap teknologi pun kemudian terjadi. Semejak itulah kemudian seiring dengan membudayanya teknolgi manusia sedikit demi sedikit berubah menjadi mahkluk yang malas. Kebanyakan manusia mungkin berkata “ngapain harus repot kalau ada teknologi”. Tidak salah memang. Segala sesuatu saya rasa selalu memiliki dua sisi, kelebihan dan kekurangan, keuntungan dan kerugian, dampak positif dan negatif tak terkecuali teknologi.
Kita masuk saja pada bidang komunikasi. Karena teknologi di bidang ini adalah teknologi yang dirasa paling besar penggunaannya seperti telepon, ponsel, televisi, radio, internet dan lain sebagainya. Sepertinya teknologi-teknolgi tersebut sudah merubah pola hidup manusia.. Untuk ponsel, hampir setiap orang dari semua lapisan khususnya di indonesia memilikinya. Ponsel bukan lagi menjadi barang mewah. Ponsel telah menjamur dan memudahkan manusia untuk melakukan komunikasi. Merubah pola interaksi manusia. Manusia tidak lagi terbatasi oleh jarak dan waktu ketika ingin berkomunikasi. Manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar. Dengan fasilitas yang dimiliki oleh ponsel, maka di zaman yang serba canggih dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Mulai dari mengisi pulsa, transfer uang, memesan tiket, belanja, hingga memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat sedikitpun. Memang akan menjadi lebih mudah tetapi orang akan lebih tidak peduli dengan rasa sosial.
Belum lagi televisi yang sepertinya sudah menjadi sarapan bagi banyak keluarga. Televisi memang penuh dengan informasi tentang segala hal. Selain itu juga teknologi menjalankan fungsi sebagai penghibur. Televisi memiliki fungsi informasi dan entertainment. Mungkin ini yang membuat tidak sedikit orang rela seharian penuh duduk di depan televisi dan menatapinya. Namun apa yang terjadi jika manusia ketergantungan terhadap televisi? Kita lihat saja bagaiman kekuatan televisi mampu mempengaruhi pikiran dan tindakan konsumennya melalui siaran-siaran yang sronok atau kartun yang menampilkan kekerasan sekali. Belum lagi pemberitaan-pemberitaan yang mungkin saja berpihak. Artinya pengguna televisi bisa menjadi orang sangat terpengeruhi oleh televisi, sikap sifat dan kepribadiannya tergantung pada apa yang dikatakan telavisi. Dalam hal ini konsumen televisi hendaknya mencari informasi-informasi dari sumber lain selain televisi. Agar waspada akan kekuatan televisi tersebut.
Internet merupakan sebuah media komunikasi yang sekarang sedang gencar-gencarnya digandrungi manusia. Segala macam informasi, hiburan, dan dari seluruh dunia. Bermacam feature bisa di akses oleh penggunannya. Berskala internasional, mungkin ini yang membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan internet. Untuk banyak kasus internet telah membawa kemajuan bagi bangsa ini. Ketika internet digunakan sebagai media pendidikan maka internet sangatlah efektif dan efisien dalam menjangkau target pendidikan. Karena saya rasa informasi atau pelajaran yang kita dapat di kelas-kelas sekolah masih sangatlah kurang. Informasi-informasi lebihnya justru kita didapat dari luar kelas termasuk internet. Dalam internet banyak sekali dunia bisa kita jamah. Email-emailan, chating, gaming dan lain sebagainya yang menjadi daya tarik internet. Pada wilayah inilah kemudian internet menarik perhatian manusia dan membuatnya ketergantung. Apa yang pertama terfikir oleh anda jika diberi tugas membuat makalah oleh dosen? “internet” apa yang akan anda lakukan jika mencari informasi tentang hal-hal yang mungkin sulit untuk ditemukan? “internet”. Ketika itulah internet membudaya. Mungkin seperti halnya ponsel, internet mampu membuat manusia menjadi pemalas. “ Manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar”. Belum lagi akses pornografi yang mudah sekali didapat melalui internet. Kemudian pada tataran identitas, setiap orang bisa saja memalsukan identitasnya seperti apa yang dia inginkan. Orang-orang yang tidak bisa menerima kekurangannya sendiri memiliki ruang bernafas di internet. Ini berarti ada ruang bagi orang untuk berbohong pada orang lain bahkan pada dirinya sendiri. Saya rasa inilah yang menjadi salah satu menyebab terjadinya krisis jati diri pada diri seseorang.
Posted in PERTEKOM |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar